Artikel Ilmiah Populer subtema "Penggunaan Gadget yang Baik Bagi Siswa SD"
Teknologi
Gadget untuk Generasi Masa Kini
oleh Alifia Azis Rahmasari
Dewasa
ini gadget adalah hal yang tidak pernah lepas dari sentuhan manusia. Bayangkan
saja, sekarang hampir tiap warga atau masyarakat di Indonesia telah memiliki
gadget. Bahkan mungkin, tidak hanya satu. Kapan pun dan dimana pun gadget
selalu ditangan, bangun tidur pun benda yang pertama kali disentuh ialah
gadgetnya. Lalu, setelah asik main gadget akhirnya mereka lupa agenda yang
harus mereka selesaikan pada hari itu. Seakan-akan kita terlena dengan benda
tersebut. Sepertinya, hal ini malah sudah dianggap maklum bagi sebagian besar
masyarakat di Indonesia. Padahal, ini benar-benar merugikan kita. Waktu
terbuang sia-sia hanya untuk bermain gadget, yang mungkin hanya digunakan untuk
berinteraksi dengan teman di media sosial, game dan semacamnya. Namun, ini
semua tidak menutup kemungkinan bahwa gadget juga memiliki manfaat bagi
kegiatan-kegiatan manusia di era globalisasi ini. Contohnya saja untuk
mengakses media sosial pasti kita butuh gadget, dalam media sosial kita tidak
hanya bercakap-cakap dalam format teks, tetapi juga bisa menjadi lahan bisnis
yang menguntungkan yaitu online shop. Dengan adanya gadget, kita juga bisa
menjangkau jarak yang lumayan jauh untuk bertemu dan mengobrol dengan sanak
saudara hanya dengan video call. Inilah penemuan luar biasa dalam bidang
teknologi dan informasi di era globalisasi ini. Maka dari itu, tidak sedikit
orang tua yang sudah menyediakan fasilitas-fasilitas modern untuk anaknya yang
masih duduk di bangku sekolah dasar dengan gadget, dari yang harganya terjangkau
sampai yang harganya sekitar harga satu motor matic. Lalu, apakah hal ini bisa
menjadi sesuatu yang positif untuk siswa SD? Bagaimana pula gadget tersebut
dikelola dan digunakan dengan baik, sehingga penemuan canggih bidang teknologi
ini bisa berfungsi optimal?
Siswa
SD adalah bibit yang harus dijaga, dan dikembangkan dengan baik. Dengan cara
mendidiknya yang sabar, telaten serta hati-hati. Siswa SD merupakan siswa yang
cenderung cepat bosan apabila terlalu lama di dalam kelas untuk keperluan
belajar. Maka dari itu guru selaku pendidik di sekolah harus bisa menerapkan
metode dan sistem pembelajaran yang kreatif serta efisien. Dengan adanya gadget, sekolah atau instansi pendidikan telah banyak memanfaatkan alat tersebut
untuk kepentingan belajar serta mengajar. Gadget bukan semerta-merta selalu
berdampak buruk bagi siswa. Usia siswa SD memanglah usia dimana anak butuh
bermain dan juga butuh untuk belajar. Dari adanya perkembangan teknologi
seperti gadget tersebut, pastilah memudahkan seorang guru SD untuk menggunakan
metode belajar dan sistem pembelajaran di kelas yang baru. Mungkin bagi
sebagian sekolah ini hal yang kurang efektif, tetapi hal ini perlu dicoba. Sebagai
contoh, gadget dalam hal ini digunakan untuk media yang khusus digunakan untuk
belajar dan bermain saja ketika berada di sekolah, karena sekarang banyak
aplikasi khusus untuk mengasah otak atau terdapat aplikasi untuk membuat sebuah
game edukasi, yang isinya ialah soal-soal materi pelajaran yang telah
diajarkan, aplikasi ini saya ketahui dari orang tua saya yang notabennya ialah
seorang guru yang saat itu pernah mengikuti pelatihan IT di Kecamatan Gombong,
Kebumen. Hal tersebut bisa jadi alternatif untuk mengatasi kebosanan yang
melanda siswa SD dalam menghadapi pelajaran di sekolah. Misal saja, setelah
sang guru memberikan materi pastinya sang guru tersebut ingin menguji pemahaman
siswa tentang apa yang telah diajarkan. Nah, dengan gadget yang telah terinstal
game edukasi inilah seorang guru tersebut dapat menjadikannya sebagai media
pembelajaran yang efektif serta asik, apabila salah seorang siswa bisa menjawab
semua dengan benar, berilah reward sesuai nilai yang telah tampil dalam layar
gadget dalam aplikasi tersebut. Atau bahkan share peringkat tersebut dalam
media sosial yang dimiliki guru tersebut. Namun, hal ini tetap saja harus
dikontrol sesuai dengan porsinya, usahakan gadget yang digunakan dalam
pembelajaran hanya bisa diakses di sekolah, seusai pelajaran tertentu atau
setelah jam sekolah selesai. Lalu, gadget tersebut wajib di kembalikan.
Tidak
hanya guru, siswa SD juga perlu bimbingan dan asuhan orang tua/wali di rumah.
Karena siswa SD lebih banyak menghabiskan waktu dirumah, maka tanggung jawab
orang tua/wali semakin besar dalam perkembangan belajar siswa. Orang tua harus
bisa berinteraksi, berkomunikasi serta mengawasi gerak-gerik anak selama di rumah.
Apalagi dengan sudah disediakannya fasilitas-fasilitas modern seperti halnya
gadget. Banyak sekali hal yang bisa diakses melalui gadget mulai dari mengakses
internet, game, download berbagai macam file, musik, video, dan masih banyak
lagi. Maka dari itu, perlu adanya pengawasan dari orang tua apabila anak sedang
menggunakan gadget. Banyak situs-situs di internet yang bisa diakses oleh
gadget dan kebanyakan situs-situs tersebut kadang mempertontonkan hal yang
tidak sebaiknya dilihat oleh anak SD. Walau katanya hal tersebut bisa difilter
tetapi orang tua lah yang sebaiknya ikut memfilter hal-hal yang bisa diakses
oleh anak-anak mereka.
Jangan
sampai meninggalkan anak sendirian bermain gadget tanpa pengawasan. Karena
kebiasaan tersebut akan mengakibatkan anak lebih suka berinteraksi dengan
gadgetnya itu, dan baginya “Gadget is My
World. Jika sudah seperti itu, akan susah melepaskan anak dari gadget.
Padahal, orang tua menyediakan gadget bagi anaknya yang masih menjadi siswa SD
untuk membantu anak-anak mereka dalam mengakses informasi-informasi penting
yang bisa mengembangkan pola pikir anak, seperti dengan berita yang ringan
mungkin, atau mengakses informasi tentang cara membuat kerajinan, yang bisa
anak jadikan sebuah bisnis ketika ia sudah dewasa nanti, maupun mengakseses
berbagai informasi untuk melatih anak berbicara bahasa asing dengan lancar. Itu
yang harus diterapkan dan ditanamkan dalam benak dan pola pikir para orang tua
yang telah menyediakan fasilitas gadget kepada anaknya. Bukan malah menyediakan
gadget untuk anak yang masih menjadi siswa SD hanya untuk membuat dia tidak menangis
ketika tidak ada teman di rumah. Sehingga, gadget malah menjadi lahan bermain
anak seharian penuh. Bahkan bisa saja anak tersebut sudah tidak bisa lepas dari
gadget kecuali dia lapar atau ingin makan, dan mandi? Mungkin saja tidak sempat
melakukan kedua hal itu karena terlalu asiknya bermain gadget. Orang tua saja
yang notabennya sudah dewasa masih bisa terlena karena gadget, apalagi dengan
siswa SD yang notabennya masih perlu bimbingan. Solusi lain agar penggunaan
gadget dapat berfungsi optimal bagi siswa SD, orang tua yang selalu lebih
banyak mendampingi anaknya harus bisa membatasi waktu pemakaian dari gadget
tersebut. Sehingga, waktu dalam sehari bisa terbagi menjadi waktu belajar,
serta bermain. Nah, waktu dalam bermain ini bukan semerta-merta kita bebaskan
anak tersebut untuk bermain gadget tetapi bermain disini ialah waktu untuk
rekreasi, seperti berinteraksi dengan keadaan sekitar seperti
berbincang-bincang dengan orang tua tentang apa yang telah dialami oleh sang
anak ketika ia berada di sekolah, apa kesulitan yang dihadapi selama di
sekolah, bergurau dengan orang tua. Selain itu, orang tua juga harus bisa
mengembangkan jiwa sosial seorang anak atau siswa SD untuk bisa berkomunikasi
dengan masyarakat sekitarnya seperti misalnya tetangga. Gadget memang bisa
menghubungkan dan mendekatkan seseorang yang jauh di sana, tapi sifatnya maya,
alias palsu. Maka dari itu, seorang anak juga perlu dunia yang nyata dalam
berinteraksi. Pembatasan waktu dalam pemakaian gadget ini merupakan usaha
mengontrol kebiasaan anak agar terjadwal atau agar kegiatan yang dilakukannya
terstruktur. Walaupun, itu hal yang cukup sulit apabila telah kecanduan untuk
memainkan gadget, tetapi apabila kebiasaan ini diterapkan secara teratur akan
membuahkan hasil.
Dari
beberapa hal di atas, telah saya jelaskan tentang cara orang tua dan sekolah
atau guru SD agar dapat memanfaatkan gadget secara optimal dan baik bagi siswa
SD. Namun, hal ini juga harus bisa diiringi dengan orang tua yang ikut belajar
tentang kemajuan teknologi yang ada di era globalisasi. Karena apabila orang
tua tidak dapat mengetahui perkembangan serta manfaat gagdet ini dengan baik,
anak juga kurang bisa memanfaatkan gadget ini dengan benar.